Di zaman sekarang, kita dikelilingi oleh informasi dari berbagai sumber, tetapi tidak semuanya dapat dipercaya. Banyak orang terjebak dalam misinformasi, yaitu informasi salah yang diyakini benar, sering kali disebarkan tanpa niat menyesatkan. Hal ini bisa terjadi karena kurangnya pengetahuan tentang fakta terbaru atau kesalahpahaman. Oleh karena itu, kemampuan untuk membedakan informasi yang benar dari yang menyesatkan sangat penting. Pendidikan berkualitas menjadi dasar agar kita dapat berpikir kritis dan tidak mudah terpengaruh oleh hoaks.
Berbagai inovasi sosial kini muncul untuk membantu kita lebih peka terhadap misinformasi. Banyak program literasi digital yang mengajarkan cara memverifikasi informasi, mulai dari aplikasi pengecekan fakta hingga pelatihan di sekolah dan komunitas. Ini sangat penting agar masyarakat bisa lebih mandiri dalam mengonsumsi informasi secara bijak. Dengan adanya inovasi ini, masyarakat lebih sadar akan bahaya misinformasi dan bisa berpartisipasi aktif untuk memeranginya.
Kemandirian ekonomi juga terkait erat dengan kemampuan menyaring informasi. Dalam bisnis, misinformasi bisa menyebabkan keputusan yang salah dan merugikan. Orang yang paham bagaimana mencari dan memvalidasi informasi bisa lebih bijak dalam mengelola keuangan dan menjalankan usaha. Literasi informasi membantu kita membuat keputusan yang lebih baik, tidak hanya dalam urusan bisnis tapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan masyarakat yang lebih peka terhadap informasi, keberlanjutan sosial juga lebih mudah tercapai. Ketika kita bisa membedakan fakta dari hoaks, kita bisa mengambil keputusan yang lebih tepat, baik dalam hal politik, kesehatan, maupun ekonomi. Literasi informasi bukan hanya soal melindungi diri dari berita palsu, tapi juga pemberdayaan masyarakat agar lebih cerdas dan siap menghadapi tantangan di masa depan.
Dapatkan tips, berita, dan kisah inspiratif tentang literasi dengan terus kunjungi website Yayasan Generasi Cerdas Berdaya.
Sumber :
Akbar, M. I., & Fahlevvi, M. R. (2023, April). CEGAH PENYEBARAN MISINFORMASI DI MEDIA SOSIAL MENGGUNAKAN PERALATAN DAN FITUR LITERASI DIGITAL. Jurnal Pengabdian Masyarakat Kita Semua, 1, 15-20. https://doi.org/10.61124/1.renata.2