Yogyakarta, 24 Agustus 2025– Yayasan Generasi Cerdas Berdaya (GERCEB) turut hadir dalam kegiatan yang mengangkat tema “Menguatkan Toleransi Lewat Ruang Komunitas dalam Dunia Pendidikan”, yang menjadi bagian dari rangkaian Road to Belajaraya 2025. Acara ini berlangsung di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) Universitas Gadjah Mada (UGM) serta menghadirkan komunitas pendidikan, praktisi, serta penggerak sosial dari berbagai daerah.
Salah satu Tim Gerceb yang turut hadir adalah Kak Rizky, Ketua Yayasan Generasi Cerdas Berdaya, yang berperan aktif dalam menjalin komunikasi dan memperkuat kerja sama lintas komunitas.
Acara ini menghadirkan sejumlah sesi utama yang inspiratif, di antaranya:
1. Kelas Belajar Bersama Narasumber
Sesi ini membahas bagaimana ruang komunitas dapat berperan sebagai wadah penting dalam menumbuhkan toleransi di dunia pendidikan. Salah satu sesi menarik menghadirkanRiza Perdana Kusuma, Founder Indonesia Leadership School & Rumah Belajar Narapuspitan.
Beliau menekankan pentingnya merayakan keberagaman, bukan hanya menerima perbedaan tetapi juga merayakan keberagaman untuk memperkaya proses belajar. Menurutnya, komunitas bisa menjadi jembatan untuk menanamkan nilai-nilai inklusif di dunia pendidikan.
2. Kelas Belajar Bersama KOP
Pada sesi Komunitas dan Organisasi Pendidikan (KOP), para penggerak lokal, seperti Bukik Setiawan (Sanggar Anak Jati Solo), Catherine Pamela (Kampoeng Hompimpa), dan Naufal Muzakki (Gusdurian Jogja), berbagi pengalaman nyata tentang upaya mereka memperkuat toleransi. Mereka menyampaikan berbagai strategi, termasuk penguatan identitas anak, dialog antar keyakinan, dan pendidikan berbasis budaya.
3. Temu Penggerak Regional Yogyakarta & Solo
Selain berbagi pengalaman, acara ini juga menjadi wadah untuk membangun kemitraan antara berbagai komunitas dan daerah. Beberapa komunitas yang hadir, seperti Beneran Indonesia, Gusdurian Jogja, Hoshizora Foundation, dan Kampoeng Hompimpa Yogyakarta, berperan sebagai jembatan untuk kolaborasi.
Dengan hadirnya Yayasan Gerceb pada acara ini diharapkan dapat memperluas jejaring dan memperkuat peran komunitas dalam menciptakan pendidikan yang ramah, inklusif, dan berkelanjutan. Penanaman nilai toleransi di setiap ruang belajar diyakini akan membentuk generasi yang terbuka, kolaboratif, dan siap menghadapi tantangan di masa depan.