Turunnya Minat Literasi: Apakah Gen Z Harus Perang dengan AI?
Turunnya Minat Literasi: Apakah Gen Z Harus Perang dengan AI?

Di era digital saat ini, kita menyaksikan fenomena yang mengkhawatirkan yakni turunnya minat literasi di kalangan generasi Z. Banyak faktor yang berkontribusi terhadap masalah ini, termasuk dominasi teknologi dan media sosial yang menawarkan hiburan instan. Dengan begitu banyak informasi yang tersedia, generasi muda cenderung lebih memilih konsumsi konten yang cepat dan mudah, sering kali mengabaikan bacaan yang mendalam. Namun, untuk menciptakan pendidikan berkualitas, penting bagi mereka untuk kembali mengutamakan literasi sebagai fondasi dalam memahami dunia yang kompleks.

Dalam menghadapi tantangan ini, inovasi sosial dapat berperan sebagai solusi.  Inovasi sosial melibatkan pengembangan dan penerapan ide, produk, layanan, dan model baru yang mengarah pada peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup individu dan masyarakat (Burns, 2016; Nurhajati, 2010). Melalui pendekatan yang kreatif dan adaptif, kita dapat mengintegrasikan teknologi dalam pendidikan untuk meningkatkan minat literasi. Misalnya, penggunaan aplikasi pembelajaran interaktif dan platform digital yang menyajikan konten literasi dalam bentuk yang menarik dapat membantu menarik perhatian generasi Z. Dengan menggabungkan teknologi dan literasi, kita tidak hanya membekali mereka dengan keterampilan membaca yang diperlukan, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk beradaptasi dalam dunia yang terus berubah.

Selain itu, pemberdayaan masyarakat sangat penting dalam meningkatkan minat literasi. Komunitas dan lembaga pendidikan dapat berkolaborasi untuk menciptakan program literasi yang menarik bagi generasi Z. Misalnya, mengadakan workshop, diskusi buku, atau kompetisi penulisan yang melibatkan elemen multimedia dapat membantu menghidupkan kembali minat mereka. Melalui kolaborasi ini, generasi Z tidak hanya akan belajar untuk menghargai literasi, tetapi juga mengembangkan keterampilan berpikir kritis yang diperlukan untuk bersaing di era AI yang semakin maju.

Sehingga, pertanyaan tentang apakah generasi Z harus "perang" dengan AI seharusnya tidak menjadi fokus utama. Sebaliknya, mereka harus melihat AI sebagai alat yang dapat memperkaya pengalaman belajar mereka. Dengan memanfaatkan teknologi untuk mendukung pembelajaran literasi, generasi Z dapat mengembangkan kemampuan yang relevan dan tetap bersaing di dunia yang didominasi oleh inovasi. Dengan mengintegrasikan pendidikan berkualitas, inovasi sosial, dan pemberdayaan masyarakat, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung literasi, menginspirasi generasi Z untuk tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang dalam menghadapi tantangan masa depan.

Siapkan dirimu untuk masa depan yang lebih baik. Tetap berpikir positif dan berkolaborasi dengan AI yang berkembang. Kunjungi website Yayasan Gerceb, temukan berbagai program edukasi yang inspiratif.

Sumber :

Moridu, I., Doloan, A., Fitriani, Posumah, N. H., Hadiyati, R., Kune, D., & Yadasang, R. (2023, Agustud). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Inovasi Sosial dan Kewirausahaan Sosial dalam Menangani Masalah Sosial. Eastasouth journal of Effective Community Services, 02, 42-53. 10.58812/ejecs.v2i01